Visi Misi

Berbekal pengalaman puluhan tahun berkarir di birokrasi, Agus Utomo sangat yakin akan bisa menjalankan amanat bila terpilih menjadi Anggota Legislatif Kota Semarang. Pada tahun 2023, Agus Utomo maju sebagai Caleg DPRD Kota Semarang dari Partai Nasdem (5) pada Daerah Pemilihan (Dapil) 5 yang meliputi Kecamatan Mijen, Ngaliyan, dan Tugu,  dengan nomor urut 7.




Dengan motto; Mengabdi, Mengayomi, dan Melayani Masyarakat, Agus Utomo mengusung Visi Misi sebagai berikut:


VISI, MISI, PROGRAM KERJA
AGUS UTOMO,S.Sos,MM - CALEG DPRD KOTA SEMARANG
PARTAI NasDem  DAPIL SEMARANG 5
KECAMATAN NGALIYAN, KECAMATAN MOJEN, KECAMATAN TUGU
 NOMOR URUT 7


Visi:

"Menjadi Anggota DPRD Kota Semarang yang amanah, berintegritas, jujur, dan transparan dalam menyerap, memperjuangkan, dan merealisasikan aspirasi masyarakat wilayah kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Tugu, Kota Semarang"


Misi & Program Kerja:

Untuk mencapai Visi, dilaksanakan melalui 4 (empat) Misi dengan Program Kerja masing-masing Misi sebagai berikut:


Misi Nomor : 1
Pemberdayaan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia masyarakat dalam menjalani kehidupan dan berpenghidupan;

Masalah :
Kemajuan teknologi yang ditopang kemampuan daya kreasi dan inovasi, di satu sisi dapat menghasilkan produk karya mandiri lebih cepat, berkualitas dan laku cepat di pasaran. Namun, bagi produsen (perorangan dan pabrikan) yang bertahan dengan cara tradisional, menjadi kalah bersaing di pasaran, sehingga gulung tikar, terjadi PHK, tidak lagi bisa berproduksi, menimbulkan pengangguran;

Contoh :

Seseorang dengan karya usaha sablon cara tradisional, akhirnya gulung tikar dan tidak bekerja karena kalah saing di pasaran dari karya usaha sablon dengan menggunakan computer dan peralatan modern. Akibatnya, pendapatan yang sebelumnya cukup untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari menjadi tiada, berdampak anak putus sekolah, muncul konflik, terjadi kekerasan dalam rumah tangga bahkan perceraian.


Program Kerja Misi Nomor : 1

  • Membangun jejaring komunikasi “RAKYAT MENGADU” untuk menyerap, memperjuangkan, dan merealisasikan aspirasi masyarakat memperoleh solusi alternative melalui terobosan usaha baru yang dapat menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga;
  • Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan inovasi  usaha mandiri masyarakat;
  • Berkolaborasi dengan  pemangku kepentingan terkait, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi melalui beragam kegiatan untuk membangun  karakter Pancasila yang mengedepankan semangat gotong-royong saling tolong-menolong dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

 

Misi Nomor : 2

Penguatan dan menjaga stabilitas kesehatan masyarakat.


Masalah :

Kemampuan ekonomi masyarakat yang melemah bahkan minus, tidak disiplin menjaga pola hidup sehat, dan ketidakmampuan menyediakan makanan bergizi menyebabkan kesehatan keluarga, khususnya ibu hamil menjadi lemah, bayi sejak dalam kandungan sampai dengan lahir kurang sehat, terjadi  stanting. Dampak ikutannya melahirkan generasi yang lemah dalam berfikir, malas berkreasi dan berinovasi, tidak mau melakukan kegiatan usaha mandiri,  berperilaku instan yang tidak berkualitas;


Program Kerja Misi Nomor : 2

  • Membangun kelompok diskusi kesehatan masyarakat melibatkan unsur warga dan pedagang produk makanan (gorengan) sebagai wahana bertukar informasi dalam menjaga konsistensi implementasi pola hidup sehat pada masing-masing keluarga dengan sajian produk makanan yang hieginis dan menyehatkan;
  • Berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam mencukupi kebutuhan gizi keluarga untuk menjaga kualitas dan stabilitas kesehatan masyarakat;
  • Karena Pemerintah Daerah tidak ada anggaran untuk memberikan honor kepada tenaga pendamping keluarga, dilakukan kolaborasi dengan Puskesmas menyelenggarakan kegiatan advokasi pembentukan kader surveylance dari unsur PKK yang membidangi kesehatan sebagai tenaga bantu surveylance pendampingan keluarga dalam menumbuhkan pola hidup sehat, mencegah stanting,   dan Keluarga Berencana.


Misi Nomor : 3

Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat yang berkeadilan;


Masalah :

Pemberlakuan sistem zonasi dalam setiap penerimaan siswa baru; jumlah gedung SD Negeri, SMP Negeri dan SMA Negeri yang tidak berimbang dengan jumlah siswa yang lulus melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi; menimbulkan pengeluaran biaya tinggi bagi siswa yang tidak diterima sekolah. Akibatnya, harus mendaftar dan masuk di sekolah swasta dengan jarak tempuh lebih jauh, memunculkan biaya tinggi. Bagi keluarga yang tidak mampu membayar biaya sekolah di sekolah swasta dan tidak mampu biaya transportasi ke sekolah, berakibat anaknya tidak melanjutkan sekolah, terjadi  drop-out sekolah, sulit mendapatkan pekerjaan,  jumlah pencari kerja dan pengangguran bertambah.


Program Kerja Misi Nomor : 3

  • Berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk secara bertahap memenuhi kebutuhan jumlah gedung dan guru SD/MI, SLTP/MTs, dan SLTA/SMK/MA yang berimbang dengan jumlah siswa pencari sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
  • Memberikan peluang prioritas maksimal 25 persen kepada siswa yang domisili berjarak tempuh terjauh sampai dengan 300 meter dari sekolah penerima siswa baru, untuk bisa diterima masuk di sekolah tersebut dengan menerapkan seleksi urut nilai kelulusan tertinggi yang diperoleh siswa.


Misi Nomor  : 4

Pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat.


Masalah :

Tidak tersedianya modal yang cukup untuk menjalankan usaha mandiri dengan hasil produk berkualitas, menjadikan daya saing pemasaran produk lemah, barang tidak laku, akhirnya kegiatan usaha mandiri berhenti.  Akibatnya, terjadi pengangguran, tidak ada pendapatan, berpengaruh pada tidak terpenuhinya kebutuhan hidup, berdampak pada menurunnya kesehatan keluarga, anak tidak bisa bersekolah, berpotensi terjadi konflik dan tindak kekerasan dalam rumah tangga.


Program Kerja Misi Nomor : 4.

  • Menyelenggarakan pelatihan keterampilan usaha mandiri, pemberian bantuan peralatan produksi, teknis packaging promo produk dan penyediaan kredit bunga murah dan terjangkau untuk modal usaha ;
  • Memberikan kemudahan mendapatkan sertifikat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) gratis;
  • Menjaga iklim usaha yang kondusif Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menghindari persaingan usaha yang tidak sehat;
  • Berkolaborasi dengan pengusaha besar sebagai Bapak Angkat Mitra Usaha untuk penyelamatan dan peningkatan kemampuan produksi dan pemasaran bagi usaha mandiri masyarakat dan UMKM;
  • Membangun jejaring pemasaran produk usaha mandiri masyarakat dan UMKM;
  •  Menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
  • Mengusulkan pemberdayaan lahan kurang produktif milik Pemerintah Kota Semarang, seperti tanah bengkok kelurahan, untuk dapat dilakukan kerjasama pendayagunaan menjadi lahan usaha ekonomi masyarakat.





Pages